Rabu, 29 November 2017

makalah: PENGERTIAN PSIKOLOGI,OBJEK,RUANG LINGKUP DAN TOKOH ISLAM DALAM PSIKOLOGI

PENGERTIAN PSIKOLOGI,OBJEK,RUANG LINGKUP DAN TOKOH ISLAM DALAM PSIKOLOGI


  BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Manusia adalah mahluk sosial, yang kesehariannya selalu berintraksi dengan mahluk lainnya. Baik itu sesama manusia atau lingkungan sekitar nya. Dari sifat sosialnya inilah yang membawa pengaruh terhadap berbagai aspek dari kehidupannya, disadari ataupun tidak disadari, sebagai contoh: orang tua kita dalam mendidik kita kadang terpengaruh oleh orang tuanya ketika mendidiknya, atau seorang guru yang menganut faham gurunya dalam mendidik muridnya.
Dari pengaruh itulah, kadang tanpa disadari kita telah mempelajari psikologi. Yang mana psikologi adalah disiplin ilmu yang didalamnya mempelajari sesuatu yang berhubungan dengan perilaku. Maka sudah sewajarnya kalau Rita L. Atkinson mengatakan kalau “Tidak ada orang pada kini yang mengaku tidak mengenal psikologi”. Maka dari itu penulis mencoba untuk menulis makalah ini yang didalamnya menjelaskan sesuatu yang berhubungan dengan psikologi. Dengan mengangkat judul “objek,ruang lingkup dan manfaat psikologi”
B.RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan pembahasan yang akan dipaparkan dalam makalah ini dengan:
1.Apa psikologi?
2.Apa saja objek dan ruang lingkup psikologi?
3. siapa saja tokoh psikologi islam?
C.TUJUAN PENULISAN
Setiap sesuatu pasti mempunyai tujuan, begitu pula dengan makalah ini, penulis menulisnya dengan tujuan:
1.    Untuk menjelaskan apa psikologi itu
2.    Untuk menjelaskan apa saja objek dan ruang lingkup psikologi itu
3.    Untuk mengetahui siapa saja tokoh psikologi islam
BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN PSIKOLOGI
“Psikologi” berasal dari perkataan Yunani “psyche” yang artinya jiwa, dan “logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi (menurut arti kata) psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya, atau disebut dengan  ilmu jiwa.
Berbicara tentang jiwa, terlebih dahulu kita harus dapat membedakan antara nyawa dengan jiwa. Nyawa adalah daya jasmaniah yang adanya tergantung pada hidup jasmani dan menimbulkan perbuatan badaniah, yaitu perbuatan yang di timbulkan oleh proses belajar. Misalnya : insting, refleks, nafsu dan sebagainya. Jika jasmani mati, maka mati pulalah nyawanya.
Sedang jiwa adalah daya hidup rohaniah yang bersifat abstrak, yang menjadi penggerak dan pengatur bagi sekalian perbuatan-perbuatan pribadi (personal behavior) dari hewan tingkat tinggi dan manusia. Perbutan pribadi ialah perbuatan sebagai hasil proses belajar yang di mungkinkan oleh keadaan jasmani, rohaniah, sosial dan lingkungan. Proses belajar  ialah proses untuk meningkatkan kepribadian (personality ) dengan jalan berusaha mendapatkan pengertian baru, nilai-nilai baru, dan kecakapan baru, sehingga ia dapat berbuat yang lebih sukses, dalam menghadapi kontradiksi-kontradiksi dalam hidup. Jadi jiwa mengandung pengertian-pengertian, nilai-nilai kebudayaan dan kecakapan-kecakapan[ Agus Sujanto, 2001:1].
Psikologi sendiri mempunyai banyak pengertian, diantaranya :

1.Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Psikologi adalah ilmu yang berkaitan dengan proses-proses mental baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya pada prilaku.
2.Menurut Ernest Hilgert (1957) psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan hewan lainnya.
3.Menurut George A, Miller psikologi adalah ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan dan mengendalikan peristiwa mental dan tingkah laku.
4.Menurut Clifford T. Morgan psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan hewan.
5.Menurut Chaplin psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai prilaku manusia dan hewan, juga penyelidikan terhadap organisme dalam segala ragam dan kerumitannya ketika mereaksi arus dan perubahan alam sekitar dan peristiwa-peristiwa kemasyarakatan yang mengubah lingkungan.
6.Menurut Dr. Singgih Dirgagunarsa, psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia.
7.Menurut Plato dan Aristoteles, psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hakekat jiwa serta prosesnya.
Pengertian psikologi diatas menunjukkan beragamnya pendapat para ahli psikologi. Perbedaan tersebut bermuasal pada adanya perbedaan titik berangkat para ahli dalam mempelajari dan membahas kehidupan jiwa yang kompleks ini. Dan dari pengertian tersebut paling tidak dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari semua tingkah laku dan perbuatan individu, dimana individu tersebut tidak dapat dilepaskan dari lingkungannya.
B.OBYEK DAN RUANG LINGKUP PSIKOLOGI
Objek Psikologi dibagi menjadi 2, yaitu :
1.    Objek Material
Objek Material adalah sesuatu yang dibahas, dipelajari atau diselidiki, atau suatu unsur yang ditentukan atau sesuatu yang dijadikan sasaran pemikiran, objek material mencakup apa saja, baik hal-hal konkret (kerohanian, nilai-nilai, ide-ide). Objeknya yaitu manusia(Alex Sobur,2003:41).
2.    Objek formal
Objek formal adalah cara memandang, cara meninjau yang dilakukan oleh seorang peneliti terhadap objek materialnya serta prinsip-prinsip yang digunakannya. Objek formal juga digunakan sebagai pembeda ilmu yang satu dengan ilmu yang lain ( psikologi, antropologi, sosiologi, dan lain-lain). Objeknya yaitu dari segi tingkah laku manusia, objek tersebut bersifat empiris atau nyata, yang dapat diobservasi untuk memorediksi, menggambarkan sesuatu yang dilihat. Caranya melihat gerak gerik seseorang bagaimana ia melakukan sesuatu dan melihat dari matanya[ ibid, 2003:42].

RUANG LINGKUP PSIKOLOGI
Dalam makalah ini tidak akan dibicarakan psikologi yang membicarakan hewan atau psikologi hewan, melainkan membicarakan tentang psikologi yang berobyekkan manusia. Yang sampai saat ini dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.Psikologi Umum
Psikologi umum adalah psikologi yang menyelidiki dan mempelajari kegiatan-kegiatan atau aktifitas-aktifitas psikis manusia pada umumnya yang dewasa, yang normal, dan yang beradab (berkultur)[ Agus Sujanto,2001:41].
2.Psikologi khusus
Psikologi khusus adalah psikologi yang mempelajari tingkah laku individu dalam situasi-situasi khusus. Psikolgi khusus ini meliputi berikut ini.[Alex Sobur,2003:57]

a) Psikologi perkembangan
Psikolgi perkembangan adalah psikologi yang membicarakan perkembangan psikis manusia dari masa bayi sampai masa tua. Objek psikologi perkembangan adalah perkembangan manusia sebagai person; artinya, masyarakat hanya merupakan tempat berkembangnya person tersebut. Psikologi perkembangan ini mencakup: psikologi anak(termasuk masa bayi), psikologi puber dan adolensi ( psikologi pemuda ), psikologi orang dewasa, dan psikologi orang tua.
b) Psikologi social
Psikologi yang khusus membicarakan tentang tingkah laku atau aktivitas-aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi sosial.
c)Psikologi pendidikan
Psikologi sosial adalah sub disiplin dari psikologi yang mencari yang pengertian tentang hakikat dan sebab-sebab dari prilaku dan pikiran-pikiran individu dalam situasi sosial.
d) Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikan adalah subdisiplin psikologi yang mempelajari tingkah laku individu dalam situasi pendidikan,yang meliputi pula pengertian tentang proses belajar dan mengajar.
e) Psikologi kepribadian dan tipologi
Psikologi kepribadian dan tipologi adalah psikologi yang menguraikan tentang struktur kepribadian manusia sebagai suatu keseluruhan, dan jenis-jenis atau tipe-tipe kepribadian.
f) Psikopatologi
Psikopatologi adalah psikologi yang  khusus mempelajari kegiatan atau tingkah laku
individu yang abnormal (tidak normal).
g) Psikologi diferensial dan psikodiognostik
Psikologi ini menguraikan perbedaan-perbedaan antarindividu dalam taraf inteligensi, kecakapan, cirri-ciri kepribadian lainnya, dan tentang cara-cara guna menentukan perbedaan-perbedaan tersebut.
h) Pesikologi criminal
psikologi criminal adalah psikologi yang khusus berhubungan dengan tindak kejahatan atau kriminalitas.
i)    Parapsikologi
parapsikologi adalah subdisiplin psikologi yang mempelajari fenomena supermormal dengan alat-alat eksperimen atau alat-alat sistematis lain.
j) Psikologi komparatif
Psikologi komparatif adalah psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia yang dibandingkan dengan hewan, atau sebaliknya.
k) Psikologi penyesuaian
Psikologi penyesuaian adalah suatu cabang psikologi yang menggambarkan sejumlah cabang ilmu lainya, psikologi perkembangan, klinis, kepribadian, social, dan eksperimental.[ ibid, 2003:58]
C. TOKOH PSIKOLOGI DALAM ISLAM
A. Ja’far As-sadiq
Tokoh psikologi Islam terkemuka ini hayati antara tahun 702 hingga 765 Masehi dan lahir di kota Madinah. Dia jadi terkenal sebab menguasai ilmu pengetahuan nan luas serta agama nan mumpuni. Dia berpendapat bila nafsu itu dapat memunculkan sifat nan egois. Sedangkan kalbu dapat mendorong seseorang buat selalu mencintai Allah dengan tulus dan ikhlas.
B.    An-Nasyaburi
Profesi sebenarnya dari tokoh ini ialah seorang dokter. Namun dia juga menguasai ilmu psikologi. Bahkan sebelum mati pada tahun 1016 masehi, dia sempat menulis buku nan diberi judul Al-Uqala Al-Majnin. Salah satu isi dari buku ini ialah menerangkan suatu rasa marah atau emosi nan diluar kendali sehingga menyebabkan seseorang dapat kehilangan akal sehatnya.
C.    Ibuni Miskawayh
Tokoh psikologi Islam nan satu ini lahir pada tahun 941 dan mati pada 1030 Masehi. Dia menulis buku tentang interaksi rasa takut dan kematian dengan moralitas. Dia mengajak masyarakat buat selalu menyukai kegiatan sedekah atau derma dan mau menjalankan kewajiban membayar zakat sebagai wahana buat mensucikan harta.
D. Al-Ghazali
Merupakan seorang filosof dan teolog muslim yang berasal dari Persia. Karyanya yang terkenal adalah Ihya Ulumuddin (Kebangkitan Ilmu-Ilmu Agama). Karya ini memberi sumbangan besar dalam kehidupan masyarakat.
Al-Gazali berpendapat bahwa ilmu jiwa merupakan salah satu jalan dalam mengenal Allah SWT secara lebih dekat. Beliau membagi sifat manusia menjadi 4 berdasarkan kekuatan emosi dan syahwat yang menguasai manusia, yaitu :
1. SIfat hewan buas (As-sab’iyyah) : yang termanifestasikan dalam perilaku permusuhan, kebencian, penyerangan terhadap manusia lain baik melalui perkataan maupun perbuatan.
2. Sifat hewan liar (Al-bahimiyah) : yang termanifestasikan dalam perilaku kejahatan, ketamakan, dan seksual.
3. Sifat setan (Asy-syaithaniyah) : termanifestasikan dalam perilaku kejahatan dan memperlihatkan kejahatan tersebut dalam bentuk kebaikan.
4. Sifat ketuhanan (Ar-rabbaniyah) : termanifestasikan berupa perilaku cinta
kekuasaan, kebesaran, kekhususan, dan sombong.
E.    At-Tabari
Selain dikenal sebagai psikolog, At-tabari juga menguasai ilmu fisika dan kedokteran. Dalam kitabnya yang berjudul Firdous al-Hikmah (Paradise of Wisdom), ia mengembangkan psikoterapi untuk menyembuhkan gangguan jiwa. Ia menganggap bahwa psikologi sangat berkaitan erat dengan ilmu kedokteran, karena itu untuk mengobati pasien gangguan jiwa selain konseling, psikoterapi juga diperlukan.
At-tabari menjelaskan, pasien gangguan jiwa, sering mengalami halusinasi dan keyakinan yang salah (biasa disebut dengan delusi). Menurut At-Tabari, pengobatannya dapat berupa konseling bijak, yang caranya dengan membangkitkan kembali kepercayaan diri pasiennya. Teknik ini terbukti masih relevan di zaman modern, karena pandangan ini sama dengan pandangan para tokoh psikologi humanistik.
F. Ibn Sina
Ibn Sina merupakan tokoh ilmuwan Muslim yang sangat luar biasa, karya-karyanya yang terkenal adalah Al-Qanun tentang ilmu kedokteran. Selain itu, perhatian Ibn Sina lebih banyak kepada jiwa dalam bentuk hakikat dan eksistensinya. Ia mendefinisikan jiwa sebagaimana Aristoteles yang telah mendefinisikannya. Menurut Ibn Sina, jiwa merupakan hakikat manusia sebenarnya. Artinya jiwa merupakan kesempurnaan awal bagi tubuh. Sebab, tubuh sendiri merupakan prasyarat bagi definisi jiwa, lantaran ia bisa dinamakan jiwa jika aktual di dalam tubuh dengan satu perilaku dari berbagai perilaku. Jiwa juga kesempurnaan awal bagi tubuh alamiah yang bersifat mekanistik atau bagi tubuh alamiah dan bukan bagi tubuh buatan. Ibn Sina menekankan bahwa fisik melaksanakan fungsinya yang berkaitan dengan manusia untuk mediasi atau fungsi psikologis.
Ibn Sina banyak memang banyak mengemukakan pendapat tentang jiwa, beliau tidak sepakat dengan apa yang telah diungkapkan Aristoteles bahwa jiwa manusia rusak bersamaan dengan rusaknya fisik. Ia meyakini bahwa jiwa memiliki eksistensi tersendiri. Selanjutnya dalam pandangannya pikiran mempunyai pengaruh yang luar biasa terhadap fisik, berdasarkan pengalaman medisnya, Ibn Sina menyatakan bahwa sebenarnya secara fisik orang-orang sakit, hanya dengan kekuatan kemauannyalah dapat menjadi sembuh. Salah satu sumbangan terbesar Ibn Sina dalam Psikologi adalah Berusaha untuk merekonsiliasi antara keyakinan dan nalar.
G. Ibnu Rusyd
Jasa terbesar beliau buat perkembangan ilmu psikologi di global ialah hasil karyanya nan berjudul Al-Tuhafut. Melalui karya besarnya ini Ibnu Rusyd memberi pernyataan bila roh memberi ijin pada jasad nan dimiliki seseorang buat menjalani kehidupan. Namun meski jasad sudah meninggal, namun roh tetap hayati di alam nan lain dan akan bangkit lagi ketika hari kiamat sudah tiba. Dalam masa kebangkitannya ini roh sudah tak memerlukan jasad lagi.
H. Al Farabi
Salah satu tokoh psikologi Islam global nan terkenal ialah Al Farabi. Selain dikenal sebagai psikolog Islam, beliau pun dikenal sebagai ilmuwan dalam bidang fisika, kimia, filsuf, pakar ilmu logika, pakar ilmu jiwa, metafisika, politik, dan lain sebagainya. Beliau dilahirkan di Farab pada 257 H atau 870 M dan meninggal global pada 339 H atau 950 M.
Sebagai seorang filsuf, Al Farabi termasuk filsuf muslim terkenal pada zamannya dan sangat sukar buat mencari padanannya. Filsuf nan memiliki nama lengkap Abu Nasr Muhammad bin Muhammad bin Tarkhan bin Uzlag ini sejak kecil dikenal sebagai anak nan rajin belajar dan memiliki otak nan cerdas. Di kota kelahirannya, Farab, beliau belajar bahasa Arab, bahasa Turki, bahasa Parsi, dan ilmu agama. Farabi besar memutuskan buat pindah ke Baghdad dan menetap di sana selama 20 tahun.
Di Baghdad, beliau mempelajari ilmu filsafat, logika, matematika, etika, ilmu politik, musik, dan ilmu lainnya. Setelah dari Baghdad, Al Farabi memutuskan buat pindah ke Harran (Iran). Di sana, Al Farabi mempelajari ilmu filsafat Yunani kepada beberapa pakar di antaranya Yuhan bin Hailan. Setelah dari Harran (Iran) beliau pindah lagi ke Baghdad.
Selama di Baghdad, Al Farabi menghabiskan waktunya buat mengajar dan menulis. Beberapa hasil karyanya antara lain buku tentang ilmu logika, fisika, ilmu jiwa, metafisika, kimia, ilmu politik, dan lain sebagainya. Namun, sebagain besar karya-karya nan ditulis Al Farabi nan ditulis dalam bahasa Arab hilang dari peredaran. Sekarang ini, nan tersisa sekitar 30 buah.
Nah, berikut ini karya-karya nan dihasilkan oleh Al Farabi.
1. Agrad al Kitab ma Ba’da Tabi’ah (Intisari Buku Metafisika)
2. Al Jam’u Baina Ra’yai al Hakimaini (Mempertemukan dua pendapat Filusuf :
Plato dan Aristoteles)
3. ‘Uyun al Masa’il (Pokok-pokok persoalan)
4. Ara’u Ahl al Madinah (Pikiran-pikiran Penduduk Kota)
5. Ihsa’ al ‘Ulum (Statistik Ilmu)
Saat pergolakan politik terjadi di Baghdad pada 330 H atau 941 M, Al Farabi merantau ke Haleb (Aleppo). Di sana, beliau mendapatkan perlakuan istimewa dari Sultan Dinasti Hamdani nan berkuasa saat itu. Karena mendapat perlakuan baik, Al Farabi tetap tinggal di sana hingga akhir hayatnya.
Jasa Al Farabi dalam perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu filsafat Islam sangat besar. Menurut berbagai sumber, beliau menguasai 70 jenis bahasa di global dan sebab itulah beliau dikenal sebagai ilmuwan nan menguasai banyak cabang keilmuan.
Al Farabi dikenal sebagai ilmuwan pertama nan memasukkan ilmu logika ke dalam kebudayaan Arab. Dalam bidang filsafat, Al Farabi temasuk golongan kelompok filsuf kemanusiaan. Beliau lebih mementingkan soal-soal kemanusiaan, seperti akhlak atau etika, kehidupan intelektual, politik, dan seni. Dalam ilmu filsafat, filsafat nan diajarkan Al Farabi merupakan campuran antara filsafat Aristoteles dan Neo Platonisme dengan pemikiran keislaman nan jelas.
Al Farabi meyakini bahwa antara agama dan filsafat tak ada kontradiksi sebab sama-sama membawa kepada kebenaran. Akan tetapi, beliau tetap berhati-hati bahkan risi jika filsafat itu membuat iman seseorang menjadi rusak. Oleh sebab itu, beliau berpendapat bahwa selain dirumuskan dengan bahasa uang samar-samar, filsafat pun hendaknya jangan sampai bocor ke tangan orang awam.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari semua tingkah laku dan perbuatan individu, dimana individu tersebut tidak dapat dilepaskan dari lingkungannya.
Objek dan ruang lingkup psikologi meliputi objek material yaitu manusia dan objek formal yaitu tingkah laku manusia. Dan psikologi meliputi pesikologi umum dan psikologi khusus.
Para pakar psikologi dari negara-negara Barat juga mengakui akan kebenaran dari teori nan disampaikan oleh tokoh tokoh psikologi Islam tersebut. Bahkan di antara mereka ada nan meyakini bila terdapat interaksi nan erat antara tasawuf dan psikologi. Karena tasawuf ialah sebuah metode pengolahan batin nan mampu mengobati penyakit nan diderita oleh jiwa (bukan penyakit fisik), sekaligus buat membersihkan hati serta membuat mental selalu dalam kondisi nan sehat.
B.    Saran
Sebagai umat islam sudah sepantasnya kita mengetahui tentang psikolog muslim di dunia ini.
Dengan selesainya penulisan makalah ini, maka penulis mengharap kepada pembaca sekiranya menemukan kesalahan pada makalah ini untuk memperbaikinya. Sebab penulis bukanlah orang sempurna yang tidak lepas dari sifat kekeliruan, sehingga penulis juga biasa melakukan kesalahan. Dan jika ada sesuatu yang biasa di jadikan bahan kajian oleh pembaca maka penulis akan merasa termutifasi.



DAFTAR PUSTAKA
•    Ahmadi, Abu. 1991. Psikologi Umum. Semarang : Rineka Cipta
•    Poernadarminta. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN. Balai Pustaka
•    Rama, Tri. 2001. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Karya Agung
•    Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung : CV. Pustaka Setia
•    Sujanto, Agus. 2001. Psikologi Umum. Jakarta : Bumi Aksara
•    http://www.wikipedia.com
•    Ahmad, Abu. (2009). Psikologi Umum, Jakarta: PT Rineka Cipta
•    Fauzi, Ahmad. (2004). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia
•    Irwanto. (2002). Psikologi Umum. Jakarta: PT Prenhallindo
•    Sarwono, Sarlito Wirawan. (2009). Pengantar Psikologi Umum. Jakarta:
     Rajawali Pers
•    Sobur, Alex. (2010). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia
•    Poernadarminta. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN. Balai Pustaka
   

Psikologinfo

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar:

Posting Komentar

 
biz.